4. Apabila anda ditanya, “Apa agamamu?”
Maka jawablah,, “Agamaku adalah agama Islam yang benar.” Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
إَ ه ن الدَِّينَ عَحندَ ا ه لِلَّ الْ ح سلَمُ
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali’Imran [3]: 19)
هُوَ الهذَي أَحرسَلَ رَسُولَهُ بََحلَدَُى وَدَينَ ا ح لَْقَِّ
Dialah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur`an) dan agama yang benar. (QS. At Taubah [9]:33).
وَمَ ح ن ي حَب تَغَ غَحي رَ الْ ح سلَمَ دَينًا فَ لَ ح ن ي حُقبَلَ مَحنهُ وَهُوَ فَِ الآخَرَةَ مَنَ ا ح لَْاسَرَينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali ‘Imran [3]: 85) 1*
Catatan kaki:
1*) Al Islam adalah Ash Shirathul Mustaqim (jalan yang lurus). Dalilnya adalah hadits dari An Nawwas bin Sam’an radliallahu ‘anhu, ia berkata,
اَل صرَاطُ اَلإِّسْلاَمُ
“…dan ash-Shirath adalah Islam…” (Hadits riwayat Ahmad: 4/182. Hadits ini berderajat shahih).
Oleh karena itu, barangsiapa yang tegar di atas Islam, insya Allah akan tegar di atas Ash Shirath, yaitu jembatan yang dibentangkan di atas neraka Jahannam.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَإَ ح ن مَ حنمُحم إَلا وَارَدُهَ ا كَ انَ عَلَ ى رَبَ كَ حَحتمً ا مَحقضَ ياا .ثُُه ن نَُجَِّ ي اله ذَينَ ات ه قَ حوا وَن ذَرُ الظه الَمَيَ
فَيهَا جَثَياا
Dan tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabb-mu, adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS. Maryam [19]: 71).
Dalil lainnya adalah hadits dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتُرْسَلُ الَْْمَانَةُ وَالرَّحِّمُ فَتَقُومَانِّ جَنَبَتَيْ ال صرَاطِّ يَمِّينًا وَشِّمَالًً فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِّ ثُمَّ
كَمَ ر ال ريحِّ ثُمَّ كَمَ ر الطَّيْرِّ وَشَ د ال رجَالِّ تَجْرِّي بِّهِّمْ أَعْمَالُهُمْ...حَتَّى تَعْجِّزَ أَعْمَالُ
الْعِّبَادِّ... وَفِّي حَافَتَيْ ال صرَاطِّ كَلَالِّيبُ مُع لَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِّأخَْذِّ مَنْ أُمِّرَتْ بِّهِّ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ
وَمَكْدُوسٌ فِّي النَّارِّ
“…Dan diutuslah amanah dan rahim, Lalu keduanya berdiri di kedua sisi kanan dan kiri Ash Shirath. Kemudian, Golongan pertama di antara kalian melewatinya secepat kilat, golongan selanjutnya melewatinya seperti angin, Kemudian ada yang terbang bagaikan burung dan ada yang berlari kencang. Mereka semua dijalankan oleh berbagai amalan mereka…hingga amalan-amalan para hamba pun menjadi lemah…Sedangkan di kedua sisi Ash Shirath terdapat gancu-gancu dari besi yang tergantung dan diperintahkan untuk mengait siapa saja yang diperintah. Di antara mereka ada yang terluka dan terpotong anggota tubuhnya, tetapi masih bisa terselamatkan dari jurang Jahannam, namun ada yang terdorong dan terlempar ke dalam jurang neraka.” (HR. Muslim).
Al Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radliallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُؤْتَى بِّالْجَسْرِّ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ قُلْنَا يَا رَسُ ولَ اللََِّّّ وَمَا الْجَسْرُ قَالَ مَدْحَضَةٌ
مَزِّلَّةٌ عَلَيْهِّ خَطَاطِّيفُ وَكَلَالِّيبُ.. فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ وَمَكْدُوسٌ فِّي نَارِّ جَهَنَّمَ
مَزِّلَّةٌ عَلَيْهِّ خَطَاطِّيفُ وَكَلَالِّيبُ.. فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ وَمَكْدُوسٌ فِّي نَارِّ جَهَنَّمَ
“(Kemudian) didatangkanlah Al Jasr (jembatan), lalu dibentangkan di antara dua permukaan Jahannam. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti apa Al Jasr (jembatan) itu?” Beliau menjawab, “Sesuatu yang licin dan menggelincirkan, diatasnya terdapat gancu-gancu pengait. (Diantara manusia) ada yang berhasil dengan selamat. Diantara mereka ada yang berhasil, tetapi sempat terluka dan terpotong anggota tubuhnya. Ada yang terdorong dan tercebur ke dalam neraka Jahannam.”